Saturday, October 5, 2013

Jadi #Selebtwit itu Rasanya...


Seminggu yang lalu saya serasa jadi selebtwit. Saya menggemparkan dunia melalui dunia yang disebut twitter, atau yang anak gaul sebutnya tuider.
Singkat cerita, saya telah membajak senior 2 tingkat di atas saya. 2010. Ya kalau di kampus, angkatan tersebut adalah angkatan yang statusnya sebagai ayah-ibu dari angkatan saya.
Isi bajakan saya adalah
"miss you dinda @siiyiyii"
Lalu dengan santainya, saya balas "miss u too kanda"
atau seperti ini (bagi kepoers: klik saja gambarnya, untuk zoom)

Bagaimana ceritanya?
Saat itu, saya bersama 3 orang lainnya sedang diskusi tentang tugas biostatistik dengan senior-yang-bersangkutan. Tapi kondisinya saat itu, saya telah menyelesaikan tugas tersebut. Dan kebetulan, itu terjadi di jam-jam magrib, kebetulannya lagi saya sedang tidak shalat.  Jadilah saya si kurang kerjaan yang membajak twitter senior-yang-bersangkutan. 

Kenapa isi bajakannya seperti itu?
Ya karena senior-yang-bersangkutan memang selalu kita godai karena sosoknya yang terlalu baik ke adinda-adindanya ini (maksud saya: kami), dan kami semua (kami semua ya, bukan kami berdua) juga menjadi cukup dekat karena hubungan kepanitiaan.
Sebenarnya saya juga berencana ngetweet "saya homo" atau "4qo3h C!nt@ k4Myu". Tapi saya takutnya itu sedikit berlebihan dan membuat si senior benar-benar marah.
Dan tentu saja, saya berani melalukan ini karena saya pikir senior-yang-bersangkutan tidak cukup eksis di dunia pertwitteran mengingat beliau sepertinya jarang nyampah alias ngetweet di twitter. TAPI TERNYATA SAYA SALAH BESAR!

Apa yang terjadi setelah itu?
Jelas saya menjadi buah bibir sensasi terhot sefakultas. Menjadi perbincangan hangat setiap jam. #heleh-_-
Sehari pasca kejadian, tepatnya selepas mata kuliah biostatistik, saya diculik Presinden BEM. Lalu diintrogasi! Kemudian diculik teman teman sejurusan senior-yang-bersangkutan. Lalu diintrogasi! Bahkan beberapa hari kemudian diculik senior dari prodi lain. Lalu diintrogasi!

Sedikit interupsi, ini juga bukan sekadar hasil perbuatan saya. Tapi 2 orang teman saya dan satu senior lainnya turut andil dalam terjebaknya saya di suramnya masalah ini.


Tapi bagaimanapun saya tahu saya salah. Dan setiap ketemu senior-yang-bersangkutan saya tahu saya wajib meminta maaf. Mian haeyo, kanda.
Dengan ini saya memohon maaf atas hilangnya akal sehat dan segala kekhilafan saya kepada kakanda dan kakandi sekalian. Maafkan perbuatan nista saya ini.

Dan dengan ini pula saya resmi mengundurkan diri dari Perbajakan Association. Wassalam.

0 comments:

Detik tik!

 

DEAR WORDS Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez